Welcome to My Blog! Have a Nice Read ^^


Senin, 05 November 2012

Alhamdulilah, I'm Ready to wearing veil :')

Mulai tanggal 2 November 2012 (menurut lo tanggal yang bagus gak?) gue udah siap lilahita’ala pakai jilbab, penutup kepala yang diwajibkan bagi setiap muslimah. dan nggak akan melepasnya lagi kecuali sama yang muhrim amin (doain ya komonikers).Ceritanya ‘tok’ disitu aja? Nggak kok sebenarnya udah banyak lika-liku dari batin gue sendiri maupun lingkungan sekitar. Simak kisah gue yang akhirnya dapat hidayah (juga) ini


Video Hana Tajima


Gue kayaknya memang gak berani menceritakan detail sekolah gue yang berbasis islami dan asrama ini (ingat bukan pesantren).  Apalagi sejak menanggalkan dunia SMA. Gue hanya bilang sekolah asrama. Yapp, asrama tanpa bilang dari islami.Jangan ke teman baru di kampus, ke blog gue aja kadang rada fifty gitu. Dan tindak-tanduk di kuliah gue yang di cap “bad’ karena gue terkenal malas dan slengean hehehe. Iyalah udah cukup cerita lengkapnya di sini. Nah kenapa jadinya bahas dunia kuliah moon!!
Lingkungan gue pas SMA sudah mendukung. Ortu terutama nyokap udah gencar parah nyuruh gue segera menyusul sang adik yang sudah terlebih dahulu. Adik gue yang paling bontot aja udah nerapin setiap mau berangkat ke sekolah. Nah malah adik gue yang satu ini pernah bilang gini ke gue “Kakak kapan pakai kerudung, Ipen aja udah.”  Guru-guru SMA gue sudah mengingat beberapa kali juga loh. Tapi kalau keluar asrama dan lepas jilbab gue gak berani apalagi masih tanggung jawab sekolah gue. Pernah sih sekali. Siap-siap aja kalau tiba-tiba ketemu guru gue. Jadi apa gue nantinya, pastinya bakal kena hukuman memakai kerudung hijau dengan tulisan “ SAYA BERJANJI TIDAK AKAN MELAKUKAN KESALAHAN LAGI DAN TAUBAT DENGAN TAUBATAN NASUHA”. Kayak spanduk berjalan deh pokoknya. Tapi itu yang melakukan kesalahan berat seri pertama. Kalau kedua hingga yang parah pake merah dan pelangi. Kurang apalagi coba moon!! gue lepas kalau lagi liburan maupun cuti dari sekolah. Alasannya kan bukan tanggung jawab sekolah. Kan udah ortu (bisaaan lo ngelesnya)
Alasan ortu gue masukin sini cukup jelas, merubah akhlak gue biar semakin baik dan mengerti agama. Lalu supaya gue pelan-pelan pake jilbab. Tentu saja “I’m not ready”. Gue takut masih lepas pakai alias labil. Karena gue ingat janji pas SMP gue adalah “Pakai ya pakai, nggak ya nggak” kecuali kalau acara agama. Oh ya satu lagi guekan punya bakatnya di dunia entertaint takutnya ini adalah penghalang bagi gue untuk pakai.
Ortu, lingkungan gue dan… Pacar pun juga mendukung. Iya first time gue ketemu juga gue pakai kerudung karena masih dalam study tour sekolah. Tapi itu satu alasan dari sekian alasan dia ingin gue pakai kerudung. Katanya dia bilang gue cantik banget pakai kerudung seperti bidadari yang turun dari langit buatnya (Gombalnya!). Iya juga sih kenapa dia mesti nyari cewek terbaiknya di sekolah gue. Oh ya akhir-akhir ini dia sering bermimpi gue pakai kerudung.  Apalagi yang bikin gue speechless adalah saat dia minta gue pakai kerudung buat ibunya yang minta calon istrinya mesti berjilbab. Alasannya takutnya nanti dia sakit karena istrinya ga bisa menjaga sikapnya saat sang suami jauh. Future bangetkan pikirannya. Padahal gue masih mikir secara bebas dan tetep gak ninggalin kewajiban dari agama gue. Yahh itu berkat SMA gue yang thanks merubah gue.
Ortu, lingkungan dan pacar sudah mendukung. Kurang apalagi gue? Kenapa gue tetep keras dengan pendirian gue yang masih kebayang-bayang duniawinya? Padahal teman gue yang sekolah negeri aja bisa melangkahkan untuk pakai kerudung.
Apalagi disaat desperate parah kuliah salah jurusan. Beneran deh makin labil aja sikap gue. Benci diri sendiri beserta kehidupannya. Tapi Allah benar-benar masih ngasih kesempatan buat gue untuk bisa merubah pikiran gue. Yapp, kostan gue lingkungannya islami karena dekat dengan Rumah AA Gym. Termasuk teman seperjuangan kostan juga. Malah lebih dominan. Hayo moon!! Tapi dibalik itu juga dunia keras masih dijumpai. Walaupun seperti lubang kecil yang tak kasat mata (pepsodent style). Kesuraman (menurut gue aja sih) hidup gue hampir membawa gue ke dunia lebih hitam. Ceritanya ada seorang om tukang fotokopi yang rada simpatisan terhadap gue. Liat gue tanpa semangat, iya mulai merangkul tangannya buat bantu gue. Apalagi pas dia menceritakan kalau adik angkatnya yang meninggal akibat leukemia mirip ma gue. Gue dianggapnya sebagai reinkarnasinya. Sumpah gue pikir iya baik. Dibalik itu semua tersimpan nafsu yang menginginkan gue. Hampir aja gue gak bisa menjaga diri gue lebih erat lagi. Tapi disitulah menurut gue hidayah dari allah datang. Bibir gue mulai mengucapkan asma keselamatan  dari Allah. Gue mengerti, kenapa wanita solehah mesti memakai jilbab di kepalanya untuk menutupi rambut dan telinganya.Agar terjaga dirinya dari hal-hal yang tidak diinginkan.
 Saat penenangan di apart gue, gue tanya ke diri sendiri.
“Buat siapa lo mon pakai kerudung? Buat ortu lo? buat mas Novel? Buat keterima di kuliah tahun depan sesuai passion lo? apa buat Allah SWT??”
Itulah sekian pertanyaan yang hinggap dikepala gue. Kalau lo nanti putus masih pakai? Kalau lo selamanya (jangan ya jangan) semi-kuliah masih mau pakai? Tiga alasan itu gue buang lepas dari pikiran gue. Finally, I’m ready to wearing veil because allah SWT and Myself. Not a other reason.  Tapi pariwisatakan pentingin gak pakai? Buang jauh-jauh pikiran itu jika niat kita juga diselingi ibadah. Dan ingat lagi jika kerudung menuntut sikap gak freedom dan perfectionist dalam sifat dan sikap, kita wanita solehah adalah manusia yang nggak luput dari dosa baik sengaja maupun tidak sengaja. Bukan malaikat yang tanpa nafsu. Tapi sek penting kita sudah menjaga nafsu dan hal buruk lainnya hahaha. Jangan tegang dong baca blog gue.  Walaupun gue pakai kerudung, jilbab, hijab or something like that sesuai bahasa kalian aja, blog gue masih dengan cerita konyol gue, fresh gue, galau-ing gak jelas gue, dan liputan pengalaman seru gue buat dibagiin ke kalian. Mana tau jadi inspirasi.  Gak meninggalkan ciri khas gue kok. Masih buat are people deh.
Jujur, setelah pakai emosi dan desperate gue udah bisa di control loh. Alhamdulilah sesuatu banget yah! (Syahrini Style) Gue masih bersikap sisi netral kok. Terus pokoknya nggak merubah jati diri kita kok. Walaupun gue masih kebayang semi-kuliah gue cepetan berlalu dan ke jurusan sesuai passion . Yah berdoa saja, gue bisa jadi journalist dengan tujuan bukan buat ego gue saja tapi buat inspirasi orang di muka bumi ini. Itu the big dream gue? Kalau lo? Tapi buat kalian yang belum pelan-pelan pasti ada jalan hidayahnya kok. Gue ini juga bukan terpaksa kok walaupun dulu gue dengan cara dipaksa. Pelan-pelan hati pun cair deh. Nah buat yang masih bertanya foto facebook, twitter dan sejenisnya punya gue yang belum berkerudung sejak baca blog ini. Sabar ya gue belum ada narsisan nih. Pasti di ganti kok. Terus kalau foto-foto sebelum gue pakai kerudung masih ada, yah woles aja. itukan dulu. Oh ya dessertnya Komonikers. 


“Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang-orang mukmin: ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.’ Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal dan oleh karenanya mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Qs. Al-Ahzab: 59).
ayat tersebut dikutip dari 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komen yang baik dan sesuai dengan pos ini ya. Karena komen kalian bisa menjadi masukan dari gue. No SARA, Porn, and Spam Please!!. Thank You :D