Welcome to My Blog! Have a Nice Read ^^


Sabtu, 27 Agustus 2016

Dudul Liat Upacara Beluluh


Pada tau film Erau kota raja nggak? Yang main itu Nadine Chandrawinata dan Denny Sumargo. Yang sudah nonton pasti tahu deh. Kalau yang belum tahu erau itu apa, Erau adalah  perayaan adat kutai yang dulu dirayakan untuk merayakan ulang tahun raja kutai pertama.

Nah kali ini gue dan sopir berangkat ke tenggarong buat liat festival erau. Iya sih acaranya memang seminggu, tapi gue cuma lihat tradisi beluluh saja.  


Beluluh itu berasal dari gabungan kata “buluh” yang berarti batang bambu dan “luluh” yang berarti musnah. Nama ini mengacu pada balai bambu bertingkat tiga yang digunakan sebagai singgasana bagi Sultan atau Putra Mahkota dalam upacara ini. Nah, berhubung gue masih bisa curi waktu dari segudang rapat perayaan maba, gue lari deh langsung ke tenggarong. Makanya gue gak bisa banyak liat tradisi lainnya. Memang sih acaranya hanya seminggu. Dari tanggal 20 sampai tanggal 29 Agustus sesuai jadwal yang gue liat di koran. Upacara beluluh ini diadakan di Musuem Mulawarman. Makanya selama festival erau sebulan sebelumnya, musuem ditutup untuk umum. 



Nah beluluh itu ngapain aja? Ini gue kasih tau lengkapnya dan dari cerita-cerita sopir.
  1. Saat ritual beluluh dimulai, Sultan atau Putra Mahkota didudukkan sejenak di atas tilam kasturi.
  2. Tak berapa lama, Sultan dan Putra Mahkota akan bangkit dan menaiki balai bambu dengan memijak pada pusaka batu tijakan.
  3. Sultan kemudian duduk di bagian tertinggi dari balai, di bawah ikatan daun beringin (rendu) dan dipayungi selembar kain kuning yang disebut kirab tuhing.
  4. Setelahnya, dilakukan prosesi tepong tawar. Pada prosesi ini, dewa (wanita pengabdi ritual) memercikkan air kembang ke sekeliling Sultan.
  5. Selanjutnya, Sultan mengusap kepalanya dengan air tersebut dan dewa akan menaburkan beras kuning ke arah Sultan.
    Ini prosesi. Yang pakai baju coklat itu sultannya.
  6. Setelah tepong tawar selesai, dilakukan prosesi menarik ketikai lepas. Ketikai lepas adalah sejenis anyaman dari daun kelapa yang akan terurai jika ditarik kedua ujungnya.
  7. Pada ritual ini, Sultan akan memegang salah satu ujung dari anyaman daun tersebut, sedangkan ujung lainnya akan ditarik oleh seorang tamu kehormatan – yang biasanya pejabat daerah atau orang yang ditunjuk khusus oleh kerabat Kesultanan. Prosesi ini menjadi penutup dari beluluh.


Nah, itu kalau cerita dari sopir yang orang kutai murni hehehe. Kalau dari gue pas lihat acaranya agak mirip dengan adat jawa. Dari backsoundnya yang mengingatkan gue kalau ada acara syukuran jawa. Lalu bahasanya juga mirip bahasa melayu. Oh ya, habis prosesi dikasih pisang sama beras pelangi loh. Kalau kita ambil, konon apa yang kita harapkan akan tercapai. Pantes warga yang nonton berebut buat ngambil. Festival ini, juga dihiasi bule-bule loh (mana tau ada yang mau gebet).

rebutan ngambil beras pelangi.

Penampakan beras pelangi. Jangan dibuat masak yaa.
Setelah acara selesai, gue ke atas buat liat singgah sanah sultan tadi.

Tempat duduk sultan.
Gue lagi maen gamelan.

Upacara Beluluh selesai. Setelah itu, gue mengunjungi makam raja-raja kutai yang letaknya tidak jauh dari museum mulawarman.



Sisilah keluarga kerajaan kutai.



Makam yang di rumahin itu adalah rajanya. kalau yang bukan itu keluarga dari raja. Sayang banget, ada beberapa makam yang dipusarannya ada sisa putung rokok. 

Selesai deh perjalanan gue. Gue dan sopir mesti balik ke Samarinda. Yang pengen liat erau, bisa kok. Sisa dua hari lagi loh. Bahkan, kalau dihari terakhir festivalnya, ada siram-siraman gitu kata sopir. Siram-siraman itu dimaksud untuk menyucikan diri. Maunya sih hari terakhir datang, ehh masih ada tanggung jawab, cedih. Yaudahlah, maybe next time.  Udeh yee, gue mau balik ngerjain amanah gue. Sebagai reporter yang udah diteror berita sama senior dan ngurusin acara maba-maba emesh.

Sumber informasi : dari sopir setelah ngutip website kutai kartanegara

2 komentar:

  1. upacara adatnya ternyata lama juga yah? aku pikir dari judulnya tadi cuman sehari doang.
    btw, itu beras pelanginya kayak meses ih, lucu.. coba bisa dimasak yah, unyu jadinya :D

    BalasHapus
  2. Menarik kak. Tapi emang hampir mirip kayak adat Melayu, mungkin karena Kalimantan ada pengaruh Melayunya kali, ya.

    BalasHapus

Komen yang baik dan sesuai dengan pos ini ya. Karena komen kalian bisa menjadi masukan dari gue. No SARA, Porn, and Spam Please!!. Thank You :D