Welcome to My Blog! Have a Nice Read ^^


Senin, 25 Februari 2019

Apakah Gue Kena Quarter Life Crisis?


Memasuki umur diatas kepala dua
Kenapa gue masih dikira anak SMA

Memasuki umur diatas kepala dua
Gue belum juga lulus-lulus

Memasuki umur diatas kepala dua
Gaji masih segini aja

Itulah beberapa keresahan gue selama ini, apalagi era gram-graman itutuh. Rang-orang berlomba untuk jadi fake lebih kuat. Parahnya, lebih kuat dari Path. Lumayan sebel, tapi nanti followers gue berkurang (followers aja gak sekaya selebgram padahal)





Sudah pada nonton monvlog gue minggu lalu?  Kalau belum, nonton ya diatas. Tulisan ini seperti prolog pada vlog gue diatas. Gue nanggapin santai, tapi kalau rang lain? Frekuensi mereka berbeda. Seperti halnya ortu gue pas mau kenalin gue. Dengan gumaman hem, lalu dibumbui micin kehebatan.

"Iya, anak saya ini guru bahasa inggris sudah punya penghasilan..." Jawab nyokap.

Setelah itu pikpok (fika) yang langsung di ceritakan tentang lulusnya. Iya penghasilan, tapi gue masih gak enak dengan minta uang kost dan makan (lagi). Gak cuma itu, pikpok yang satu frekuensi dengan gue, sejak masuk dunia kuliah udah keliatan beda. 

"Kak, prioritasin kuliah. Lo terus-terusan bikin project mulu...."


Iya maunya gitu. Tapi bikin skripsi kayak anget-anget tai ayam. Udah selesai, nungguin bimbingan dosen hingga sampai 1000 bulan.  Daripada gabut, gue asah aja otak, biar gak menciut kayak patrick.

(sumber)
Nah hal ini yang dinamakan Quarter Life Crisis. Quarter Life Crisis adalah fase dimana kebingungan dengan yang hal yang terjadi. Pengidap ini umuran 25an, namanya juga quarter kayak pas di seperempat abad. Kalau pas jaman sekolah beriringan. Lulus ya lulus bareng. Karena terjadwal. Quarter Life Crisis kita gak akan menemukan beriringan dengan teman sebayaan. Makanya ada yang lulus lama banget. Ada yang udah sukses dimana-mana. Ada yang masih gitu-gitu aja hidupnya. Yang paling parah kalau udah mulur rang-orang serta netijen julid. Tapi gak karena 'mereka' aja yang membantu kamu galau, ada sosmed yang siap bikin kamu bertanya dengan hidup.

"Apakah gue lebih hina dari Lucinta Luna?"
" Roy Kimoceh kok udah sukses,gue begini aja gak bisa liat masa depan.." 

Quarter Life Crisis yang gue rasakan...

1. Masih belum selesai kuliah.
Tahun ini gue mau 25 tahun. Bersyukur lahir di hampir akhir tahun. Jadi gak tua-tua amat, kan ada yang januari noh tua. Tapi kalau sampai tahun ini belum lulus, gue gak tau nanti kerja apa. Sebenarnya yang gue takutkan lebih dari itu. Banyak pekerjaan yang ngasih batas umur 25 tahun. Kalau sampai belum lulus, kayak apa ya...

Gue liat di sosmed, teman-teman gue (pastinya) S1 sudah pass. Lalu S2 udah ada yang selesai termasuk mantan gue sudah S2  aja. Gue S1 masih merayap gak jelas.
Kemarin pas bimbingan, gue ketemu kakak tingkat (sumpah gak enak banget gue panggil kakak tingkat padahal seumuran) Pada kebut skripsi karena tahun ini mau di DO kalau gak kejar skripsi. Auto urusan bimbingan langsung acc. Lah pas gue...

"angkatan 2014 kan? udah masih lama."

Inginku berkata kasar wuowuo~~ gue ini seumuran sama mereka (2012.red) maemunah!

2. Segeralah menikah~
Kemarin pas gue pulkot a.k.a pulang kota, bokap ngomong gini.

"Mon, kamu serius nggak sama 'sopir', jangan cuma jadi gowes lalu yowes..."

Menelan ludah sesaat... Ya ampun gue pikir ortu gue bakal anteng gak akan nanya nikah yang katanya momok menakutkan.. Alasannya sih biar gak zina dan takut fika duluan yang nikah. a.k.a pengen punya cucu. Adik-adik gue malah pengen punya ponakan. Udah wisuda, sekarang nikah jangan please! Tapi doi aja belum punya apa-apa yang bisa menunjang kita hidup berdua. Kalau planning sudah punya, tapi kuliah kan mesti beres. Nah, kerja dulu juga. Gue aja masih santai soal jodoh...


Tapi ada sih yang remehin gue. Kayak gini nih ngomongnya

"Umur segini mon, nikah aja udah ngapain kuliah."

Hei Maemulloh, masa cewek apa-apa kalau lelah larinya nikah. Bukan gue aliran feminist, tapi bagi gue cewek gak serendah itu. Gue sebenarnya masih nyaman dengan hidup single, sebelum ortu gue yang akhirnya menanyakan. Tapi juga kadang baper sih, liat teman punya baby lalu jadi mahmud. Padahal gue yang tiap hari ngajarin anak orang, gak fans-fans amat pengen punya anak. 

3. Kerja tapi masih Minta ke Ortu
Kemarin gue sekilas liat artikel dari salah satu media yang ekstrim kalau bahas feature. Mereka bahas kaum milenial yang punya gaji tapi masih melorotin uang ke ortu. Iya sih yang diceritain kaum milenial kerja udah melebihi UMR tapi masih minta ortu. Nyata ohh nyata, uangnya buat berhambur di setarbak. Lah gue, syukur, minun capcin di pramuka. Udah jarang juga ke starbak ataupun coffee shop lain. Yah lain kalau misalnya diajak meet up, duh peres-peres dah dompet.

Apalagi kalau liat teman-teman sudah sukses kemana-mana. Ada yang punya uang dari sosmed, usaha dan kerja jadi PNS maupun

Akhir tahun kemarin, gue lumayan bangga dengan penghasilan yang bisa menutupi uang pokok disini. Ortu cuma bantu uang kost. Tapi, pas sudah balik lagi ke Samarinda, privat gue belum ada kabar untuk manggil. Jadilah, gue balik 20% minta uang pokok juga.

Gak enak untuk umur segini masih minta ortu. Apalagi ortu gue punya kode untuk segeralah gue punya kerja. Misalnya aja pas pulang kemarin, gue mau minta uang bensin sudah mulai gak enak. Seharusnya gue yang kasih ke mereka. Pas uang gaji gue abis, karena pengeluaran seketika banyak. kayak servis motor dan toshi yang moodyan. Seketika gue gak enak aja.

4. Apa kesibukan lo moon?
Ini nih juga yang bikin gue memikirkan hidup. Kalau gue jawab skripsi, skripsi, skripsi dan ngajar. Pengen banget gue bilang kadang panggilan ngeblog yang belum seberapa. Vlog juga mo coba diseriusin, walau masih indie semua. Tapi yah skripsi kalau belum ada bimbingan, cuma nungguin aja sampai tai ayam hangat di microwave.

5. Umur (telah) dewasa.
Gue suka banget kalau gaya itu yang rada-rada nyeleneh. yah kayak adiknya atta halilintar yang cewek. Pakai tutu skirt yang pendek dipadukan legging. Atau kadang kaos kaki selutut. Atau baju kodok. Tapi kali ini tampilan harus berubah feminim. Ingat umur pastinya. Terus mana bisa juga gue ngajar pakai pakaian gitu. Nanti dikira gue murid bukan guru. Jadi ya fashion emang harus sesuai umur

What Should I Do For?
Bersyukur. Gue selalu mencoba menanamkan dalam pikiran gue untuk bersyukur.

"Lo untung punya orang yang sudah serius, tinggal tunggu masa indah untuk eksekusi.."
"Syukur lo suka, daripada gue aja gak tau gue suka terong atau cabe..." 
"Wuih hebat lo udah kerja, gue aja bosan nganggur..."

Iya sih kesannya membandingkan, tapi itu cara bagaimana gue bisa berdamai dengan diri sendiri.  Tapi itu hanya gumaman gue sendiri bukan menjudge orang itu ya. Oh ya kalau menjauh beberapa saat, its okay. Tapi, harus tegakkan lutut dan hadapkan semua pilihan yang lo tanam. Kumpul dengan orang yang bikin positif. Seperti satu visi sama hidup lo. Bikin project bareng. Kalau belum bisa? mereka yang lo jadikan support system

"Hebat kamu mon, bisa punya usaha..."
"Videomu keren moon, konten bagus dan transisinya rapi. Editannya udah tinggal dihalusin..."asaaaaas
"Gue suka desain dan tulisan di blog lo.."

Mereka kasih masukan dan kritik kayak apa yang mesti dibenahi dan apa yang mesti pertahanin. Itulah orang positif! 

Jangan cuma baik aja. Baik itu relatif, ada yang tulus dan ada yang maunya saja. Kalau maunya sepatu, coba aja mau shoes. Yang masih bingung apakah gaya gue mesti formal atau masih santai. Sepatu disini fleksibel bisa dipakai sesuai gaya. 



Oh ya cek deh gubuknya di Instagram, FB, dan Line@

Nah cara ini yang bikin gue gak pusing mikirin Quarter Life Crisis, coba-coba hal baru. Gak salah kan coba cari rezeki. Sekian dulu cerita soal Quarter Life Crisis. Sebenarnya Quarter Life Crisis itu hidup karena omongan orang dan netijen julid. Jadi jangan kalah sama toxic dari luar. Mencintai diri sendiri adalah cara kita bersyukur. Ayo sama-sama peduli dengan diri sendiri!

1 komentar:

  1. Nice blog Mon. Lo udah dewasa banget di tulisan ini. Emang kadang nulis itu yang bantu kita buat perpikir waras. Jadi jangan stress lagi yaa, atau pusingin pikiran orang. Bersyukur sama yang lo punya sekarang,dan fokus kejar apa yang mau lo capai. Kalo lagi ngadepin life crisis lagi, baca lagi yang lo tulis disini. Semangat!

    BalasHapus

Komen yang baik dan sesuai dengan pos ini ya. Karena komen kalian bisa menjadi masukan dari gue. No SARA, Porn, and Spam Please!!. Thank You :D